Rabu, 20 Mei 2009

Live TV Production



Image

Perkembangan teknologi broadcast saat ini memungkinkan untuk memproduksi sebuah acara secara live (langsung) dengan kualitas yang pada generasi sebelumnya harus dilakukan melalui proses post production. Beberapa peralatan yang bekerja simultan "on the fly" atau berbau realtime semakin akrab di dunia broadcast. Mulai dari editing, keying, overlay graphics, hingga special effects.

Image
Greenscreen studio. Warna hijau akan dihilangkan dan diganti background virtual set secara realtime

Image

Siaran langsung adalah sebuah terjemahan dari keinginan untuk mendapatkan informasi yang cepat, aktual, dan akurat. Selain mendapatkan penyajian siaran yang cepat (baca: langsung), pemirsa juga mendapatkan sebuah kedekatan, kehangatan, dan kejujuran ketika pembawa acara berkomunikasi dengan audiens secara langsung tanpa potongan, editan, dan perantara waktu. Untuk acara tertentu memungkinkan juga untuk berinteraksi dengan presenter dan narasumber di studio.

Persiapan dan kesiapan siaran langsung tentu saja tidak semudah menonton acaranya. Di balik sebuah siaran langsung yang singkat, dibutuhkan sebuah wadah berupa sistem yang mendukung dan sebuah tim yang solid. Sistem di sini bisa berupa peralatan yang memadai, dan juga standar prosedur operasional yang ketat, termasuk antisipasi yang mengeliminir setiap kemungkinan buruk.

Sebuah acara News reguler misalnya. Mulai dari pucuk pimpinan redaksi hingga di lapangan, news supports, dan awak studio pendukung acara bekerja dengan cepat dan terinci. Mulai rapat proyeksi perolehan berita, penentuan tema, hingga penugasan reporter ke lapangan, penentuan angle, mengedit dan mengemas dalam paket, menulis script berita, hingga menjalankan siaran langsung. Semua terjadi kurang dari 12 jam.

Ketika proses produksi berita di atas sudah berjalan lancar, bukan berarti segalanya sudah beres. Aman saja tidak cukup. Dalam keterbatasan waktu, harus disisipkan unsur entertainment dan seni presentasi berita yang menarik penonton untuk menikmati acaranya.

Kolaborasi dari orang-orang grafis (designer, content, dan operator), program director, floor director, editor, switcherman, kameraman, audioman, lightingman, propertyman, staf produksi, dibawah koordinasi produser program akan mengemas peresentasi acara agar menarik untuk ditonton.

Prasarana on-air pun harus disiapkan dengan error handling yang berlapis. Jangan sampai mati langkah pada saat on-air. Di sinilah antisipasi backup sekecil apapun tetap diperlukan. Ketika terjadi kesalahan, program director akan sigap mengambil keputusan yang sudah dimengerti sebelumnya oleh para kru on-air.***

Image
Teleprompter yang dipasang tepat di depan lensa kamera, untuk mempermudah presenter membaca berita secara live

Image
Contoh workflow dalam penayangan live graphic data Live Event Pilkada Jatim putaran ke-2

Image
Bentuk kreativitas dalam mengakomodir multiple live graphic. Joystick Playstation dimodifikasi menjadi trigger button untuk mempermudah operasional. Mengoperasikannya serasa bermain game. CG Pro 3.2.28= CG Pro generasi ke-3, perubahan konsep ke-3, dan revisi ke-28

0 komentar:

Posting Komentar

Astin Video Creative © 2008 Template by:
SkinCorner